100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia versi Michael H. Hart
Senin, September 26, 2011Michael H. Hart adalah seorang keturunan Yahudi yang menuliskan buku berjudul “The 100“, pada tahun 1978. Buku tersebut memuat 100 tokoh yang memiliki pengaruh terkuat dalam sejarah manusia. Bukunya secara hangat diperdebatkan, konsep bukunya secara luas ditiru. Penting untuk dicatat bahwa Hart tidak memasukkan orang terbesar. Kriterianya ialah orang yang berpengaruh.
Buku ini dicetak kembali pada 1992 dengan beberapa revisi nyata terhadap daftar urutan 100 dan pangkat luar biasa mereka. Terutama di antara revisi itu ialah penurunan pangkat tokoh komunis seperti Lenin dan Joseph Stalin, dan pengenalan Mikhail Sergeyevich Gorbachev. Edisi ini juga memuat Edward de Vere menggantikan William Shakespeare. Hart menggantikan Niels Henrik David Bohr dan Antoine Henri Becquerel dengan Ernest Rutherford, juga membetulkan kesalahan dalam edisi pertama. Henry Ford juga dimasukkan di sini dari yang sekedar “Tokoh-tokoh Terhormat”, menggantikan Pablo Picasso. Akhirnya, urutan itu ditata kembali.
100 Tokoh menurut Michael H. Hart – Berdasarkan Peringkat dan Pengaruhnya
Nabi Muhammad : Penyebar agama Islam, penguasa Arabia, mempunyai karir politik dan keagamaan yang luar biasa, namun tetap seimbang dan serasi, mengakibatkan Nabi Muhammad memiliki banyak pengikut, dan juga menjadi panutan seluruh masyarakat dunia hingga saat ini.
Isaac Newton: Fisikawan, pencetus Teori Gravitasi umum, Hukum gerak
Yesus / Nabi Isa: Isa Al Masih Kristen
Siddhartha Gautama (Buddha): Pendiri agama Buddha
Kong Hu Cu: Pendiri agama Kong Hu Cu
Santo Paulus: Penyebar ajaran Kristen
Ts’ai Lun: Penemu kertas
Johann Gutenberg: Mengembangkan mesin cetak, mencetak Alkitab
Christopher Columbus: Penjelajah, memimpin orang-orang Eropa ke Amerika
Albert Einstein: Fisikawan, penemu Teori Relativitas
Louis Pasteur: Ilmuwan, penemu Pasteurisasi
Galileo Galilei: Astronom, secara akurat mengemukakan teori Heliosentris
Aristoteles: Filsuf Yunani yang berpengaruh
Euclides: Matematikawan, membuktikan tentang Geometri
Nabi Musa: Nabi terbesar Yahudi
Charles Robert Darwin: Biologis, mendeskripsikan teori Evolusi
Kaisar Qin Shi Huang: Kaisar Tiongkok
Augustus Caesar (Kaisar Agustus): Kaisar pertama [Kekaisaran Romawi]
Nicolaus Copernicus: Astronom, salah satu tokoh Teori Heliosentris
Antoine Laurent Lavoisier: Bapak Kimia modern, Filsuf dan Ekonom
Constantine yang Agung: Kaisar Romawi yang menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi negara
James Watt: Mengembangkan Mesin uap
Michael Faraday: Fisikawan, Kimiawan, menemukan Induksi Elektromagnetik
James Clerk Maxwell: Fisikawan, penemu Spektrum Elektromagnetik
Martin Luther: Pendiri agama Protestan dan aliran Lutheran
George Washington: Presiden pertama Amerika Serikat
Karl Heinrich Marx: Bapak Komunisme
Orville Wright dan Wilbur Wright: Penemu Pesawat terbang
Genghis Khan: Penakluk dari bangsa Mongol
Adam Smith: Ekonom, pelopor Kapitalisme
Edward de Vere, 17th Earl of Oxford: Kemungkinan menulis karya yang berkaitan dengan William Shakespeare
John Dalton: Kimiawan, Fisikawan, penemu Teori Atom, Hukum Tekanan Parsial (Hukum Dalton)
Alexander yang Agung / Iskandar Zulkarnain: Penakluk dari Makedonia
Kaisar Napoleon Bonaparte: Penakluk dari bangsa Perancis
Thomas Alva Edison: Penemu bola lampu dan Fonograf, dll.
Antony van Leeuwenhoek: Ahli Mikroskop, mempelajari kehidupan mikroskopis
William Thomas Green Morton: Pelopor Anestesiologi
Guglielmo Marconi: Penemu Radio
Adolf Hitler: Penakluk, memimpin Blok Poros dalam Perang Dunia II
Plato: Filsuf Yunani
Oliver Cromwell: Politikus Inggris dan pemimpin militer
Alexander Graham Bell: Salah seorang penemu Telepon
Alexander Fleming: Penemu Penisilin, memajukan Bakteriologi, Imunologi dan Kemoterapi
John Locke: Filsuf dan Teolog liberal
Ludwig van Beethove: Komponis musik klasik
Werner Karl Heisenberg: Pencetus Prinsip Ketidakpastian
Louis-Jacques-Mandé Daguerre: Penemu/pelopor Fotografi
Simon Bolivar: Pahlawan nasional dari Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Bolivia
René Descartes: Filsuf Rasionalis dan matematikawan
Umar bin al-Khattab: Khalifah Ar-Rasyidin kedua, memperluas Daulah Khilafah Islamiyah. Penerus cita-cita Nabi Muhammad SAW.
Paus Urbanus II: Penyeru Perang Salib
Michelangelo Buonarroti: Pelukis, pematung, arsitek
Asoka: Raja India yang masuk dan mengembangkan agama Buddha
Santo Augustinus: Teolog Kristen awal
William Harvey: Penemu sirkulasi darah
Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson: Fisikawan
John Calvin: Tokoh Reformasi Gereja, pendiri Calvinisme
Gregor Johann Mendel: Penemu teori genetika
Max Karl Ernst Ludwig Planck: Fisikawan, mengemukakan Termodinamika
Joseph Lister, 1st Baron Lister: Pelaku penemuan Antiseptik yang secara besar mengurangi kematian akibat pembedahan
Nikolaus August Otto: Penemu mesin pembakaran 4 tak
Francisco Pizarro: Penakluk dari bangsa Spanyol yang menaklukkan Kerajaan Inka di Amerika Selatan
Hernando Cortes: Penakluk dari bangsa Spanyol yang menaklukkan Meksiko
Thomas Jefferson: Presiden ketiga AS
Ratu Isabella I: Penguasa Spanyol, penyokong Cristopher Colombus
Joseph Stalin ([[Joseph Vissarionovich Dzugashvili]: Tokoh revolusioner dan penguasa Uni Soviet
Julius Caesar: Penguasa Roma
Raja William I sang Penakluk: Meletakkan pembangunan Inggris modern
Sigmund Freud: Pendiri sekolah Freud untuk psikologi, ahli psikoanalisis
Edward Jenner: Penemu vaksin cacar
Wilhelm Conrad Roentgen: Penemu sinar X
Johann Sebastian Bach: Komponis
Lao Tzu: Pendiri Taoisme
Voltaire: Penulis dan filsuf
Johannes Kepler: Astronom penemu Hukum Kepler tentang pergerakan planet
Enrico Fermi: Salah satu tokoh abad atom, Bapak Bom Atom
Leonhard Euler: Fisikawan, matematikawan penemu Kalkulus Diferensial dan Integral serta Aljabar
Jean-Jacques Rousseau: Filsuf dan pengarang Prancis
Niccolò Machiavelli: Penulis Sang Pangeran (risalat politik yang berpengaruh)
Thomas Robert Malthus: Ekonom penulis Esai Prinsip Populasi dalam Pengaruhnya pada Kemajuan Masa Depan pada Masyarakat
John Fitzgerald Kennedy: Presiden AS yang mendirikan “Program Luar Angkasa Apollo”
Gregory Goodwin Pincus: Endokrinolog, menemukan pil KB
Mani (en): Nabi Iran abad ke-3, Pendiri Manicheanisme
Vladimir Ilyich Lenin (Vladimir Ilyich Ulyanov): Tokoh revolusioner dan pemimpin Rusia
Kaisar Sui Wen: Menyatukan Tiongkok, pendiri Dinasti Sui
Vasco da Gama: Navigator, penemu rute pelayaran Eropa ke India
Raja Cyrus yang Agung: Pendiri kekaisaran Persia
Tsar Peter yang Agung: Mendekatkan Rusia kepada Eropa
Mao Zedong (Mao Tse-tung): Bapak Maoisme, komunisme Tiongkok
Sir Francis Bacon: Filsuf, menggambarkan secara induktif metode ilmiah
Henry Ford: Pembuat mobil model T
Meng Tse: Filsuf, pendiri sekolah Konfusianisme
Zarathustra (Zoroaster): Pendiri Zoroastrianisme
Ratu Elizabeth I: Ratu Inggris, memperbaiki Gereja Inggris setelah Ratu Mary
Mikhail Sergeyevich Gorbachev: Perdana Menteri Rusia yang mengakhiri Komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur
Raja Menes: Menyatukan Mesir Atas dan Mesir Bawah
Kaisar Charlemagne: Kaisar Romawi Suci
Homer: Penyair epik
Kaisar Justinianus I: Kaisar Romawi, menaklukkan kembali kekaisaran Mediterania
Mahavira: Pendiri Jainisme
(Sumber : Forum Kompas)
Musik Klasik Barat
Senin, September 26, 2011Perkembangan musik barat sudah berabad-abad lamanya. Mulai zaman Yunani kuno,misalnya dianggap sebagai pangkal perkembangan musik hingga sekarang.Tentu saja sistem yang sekarang sudah tidak lagi sama dengan sistem yunani dulu. Perkembangan sejarah musik dengan sendirinya telah menghasilkan komponis-komponis dengan kreasi-kreasi yang dalam dunia internasional diakui bermutu tinggi.
Yang disebut musik klasik barat yaitu kreasi musik yang menghias sejarah musik diantonis dibarat mulai abad ke-18.Yang termasuk musik klasik barat sesungguhnya adalah komposisi-komposisi Haydn,Mozart dan Beethoven.Juga komponis Johaan Sebastian Bach, khususnya dalam kreasi-kreasinyayang terakhir dianggap termasuk dalam komponis klasik.Musik sebelum zaman itu, untuk kebanyakan dari kita nikmani.
Kata “klasik” kemudian dipergunakan pula terhadap semua jenis yang dianggap sebagai contoh yang baik dan yang bermututinggi dari suatu jenis gaya tertentu..
Didalam perkembangan, sesudah zaman klasikitu,kita kemudian menginjak abad ke-19 yang disebut zaman “Romantik” yang berlangsung kira-kira 50 tahun lamanya. Kira-kira tahun 1800-1850. Pribadi komponis mulai berbicara didalam segala bentuk vocal maupun intrumental.
Komponis-komponis ternama yang pantas kita ketahui sebagai salah satu Romantikus adalah Beethoven yang seperti tadipun sudah disebut pula seorang komponis klasik. Komponis romantis kedua adalah Schubert yang termasyur karena menjadi pencipta bentuk pernyataan vokal artistik,yaitu bentuk “song” atau “lied”.
Dan tidak diabakan juga komponis romantik ternama yaitu : Chopin dan Liszt. Kedua-duanya komponis khusus untuk piano.Kemudian seorang komponis biola yang termasyur :Paganini. Ia sendiri seorang virtuos. Permainan biolanya begitu mempesona, sehingga pada waktu itu orang menganggap Paganini bersekongkol dengan syetan. Anggapan seperti itu sangat karakteristik untuk zaman romantik pada zaman itu.
Komponis romantik lainnya yang tekenal lainnya adalah Berlioz, yang terkenal apa yang disebut “ musik panorama”. Yaitu musik yang menceritakan yang di ilhami oleh soal-soal tang tidak termasuk dalam musik itu sendiri. Musik yang mencoba “menggambarkan”sesuatu. Disini penggunaan warna alat-alat musik yang dimainkan,lebih di beri tekanan.
Dalam karya-karya seperti ini , komponis Wagner terkenal sekali.Dia menjadi terkenal oleh karena “Drama musik-nya” yaitu sesuatu bentuk opera, dimana semua unsur-unsur diperlakukan sama.Baik teks, musik, dekor, akting, maupun plot cerita dan sebagainya. Wagner sangat terkenal dengan salah satu drama musiknya “Ring des Nibelugen”.
Keaadaan seperti itu komponis mencari kekuatannya juga didalam berbagai hal diluar musiknyaitu sendiri,dengan sendirinya memancing suatu reaksi.Ialah timbul “musik absolut”, musik mutlak. Musik absolut hanya mempergunakan unsur-unsur musikal saja untuk menyatukan konsepsi musikalnya.Tidak terpengaruh kesustraan atau mengambil ilham dari unsur-unsur yang bukan musik. Contoh : terkenal dari komponis jenis musik aini adalah “Brahms”,dengan simponi-simponinya.
Kemudian timbul aliran impresionisme dengan tokoh komponisnya yang sangat menonjol yaitu: Debussy. Musiknya biasanya sukar di ikuti melodinya, karena disini tekanan lebih diberikan kepada harmoninya.
Setelah itu permulaan abad ke-20 menghasilkan komponis-komponis yang radikal sekali didalam musik absolut ini. Seperti Milhaud dan Schonberg, yang digolongkan kedalam aliran “ekspresionisme” (dari ekspresi = pernyataan). Aliran ini memberi aksen yang kuat pada pernyataan musikal pribadi komponis sendiri-sendiri. Mendengarkan musik demikian, kalau belum biasa, hati biasa menjadi gelisah. Komponis yang membuat sebuah orkestrasi dengan cara mempergunakan macam-macam nada dasar untuk tiap-tiap alat musiknya, disebut komponis yang beraliran “Politonalitas”. (Poli = banyak, Tune =nada) kira kira sama dengan menggunakan nada dasar tertentu.
Didalam politonalitas dengan sendirinya dipergunakan beberapa nada dasar sekaligus. Pendengar musik demikian terpaksa mempertajam pendengarnya agar dapat menangkap keindahan musiknya. Kita masih perlu membiasakan diri, kalau sudah bisa , pendengar mungkin lambat laun dapat juga menangkap adanya kewajaran didalamnya,menangkap sesuatu yang logis.
Komponis-komponis absolut yang radikal itu tersebut diantaranya ada pula yang ingin menambah ekspresi musiknya malah dengan tidak menggunakan nada dasar sama sekali. Sebagai contoh : Komponis Schonbert dan Alban Berg. Komponis-komponis mereka itu disebut Atonal.Yaitu tidak dipakai nada dasar dan disebut atonalitas. Musik seperti itu kebanyakan orang tidak dapat mengharukan. Musiknya memberi kesan seperti kita menghadapi soal ilmu pasti, yang kita tinjau berulang-ulang untuk menangkap hasil yang dimaksudkan. Mungkin kalau kita membiasakan diri mendengarkan musik demikian, lama kelamaan kita juga menemukan logikanya.
Dewasa ini, belum banyak musikal yang sudah dapat menikmati musik atonal seratus persen.Kebanyakan masih menganggapnya sebagai suatu pernyataan yang berantakan, memusingkan. Tapi ini pun akhirnya soal kebiasaan juga .Seperti halnya dengan musiknya Debussy. Sekarang kalau kita mendengar musik Debussy , kita menganggapnya sebagai barang biasa saja, hanya agak lain dari yang biasa kita dengar. Padahal pada permulaan abad ke-20, waktu musik debussy memperkenalkan komposisinya kepada publik dengan mempertunjukannya sendiri, publik mengkerutkan keningnya , mereka menganggap sebagai musik seorang komponis yang tidak sehat otaknya.